Tuesday, January 22, 2008

Kurung

"Watch your thoughts, they become words/ Watch your words, they become actions/ Watch your actions, they become habits/ Watch your habits, they become character/ Watch your character, they become destiny."/ by unknown writer.

**********************************************

Helaian daun pintu
kututup rapi
mengurung diri
dalam gelap sepi
membalut irisan perit
pisau yang baru lepas diasah-
tajam.

Rehatlah kamu dalam
helaian daun itu
jangka dua atau tiga
sinaran pagi
menanti tikaman
hentikan irisan...

Lalu

helaian daun-daun itu
diselak terbuka...
melihat

...ikan bawal mencacak di kepala
...angin semilir segan-segan menjenguk lalu
...membisik pada ikan yang bersembunyi
dan menyanyi-nyanyi
di sayap-sayap awan...
...katakan pada awan lalu itu...
...huruf yang amat azaib ini...

...Layaaaaaannnnnnn....

12 comments:

  1. KakLela, banyaknya metafora..tiga empat belas kali baca mencari maksud..belum bersua. Belum cukup dalam penggalian maknawi ku ini.

    ReplyDelete
  2. .. ikan bawal mencacak di kepala..

    hehheheh.. layan jangan tak layan.. have a good rest kak lela..

    ReplyDelete
  3. ikan bawal tu buat kari sedap tu... ehhh apa maksud ikan bawal kat sini? ke ke ke layannnnnnnnnnnnnnn!!!

    ReplyDelete
  4. salam alin,
    sajak ini ada kaitannya pada blog zareda...baca komen di blognya yg k lela tulis. Baru dapat tangkap gambaran puisi ini.

    salam zar,
    tepat sekali...harus layaaaannnn...

    ReplyDelete
  5. salam cikMilah,
    salah seorang dari pembaca yang selalu jenguk sini namakan blognya sebagai "angin semilir", saya maksudkan dia dlm puisi ini.
    "ikan yang bersembunyi
    dan menyanyi-nyanyi
    di sayap-sayap awan..." saya maksudkan seorang sasterawan terkenal yang saya gelarkan sebagai DM.
    Di blog beliau banyak puisi bertajuk "talking with a fish" tapi sekarang blog beliau sudah pencen.
    Sajak atas itu banyak kaitannya dgn blog2 yang k lela selalu baca.

    ReplyDelete
  6. alamak,
    "angin semilir" itu cikMilah...aiyaaa...

    ReplyDelete
  7. Halela,

    Sakit perit mainan badan
    juga mainan jiwa,
    penawar apa pengubat sepi,
    tak cukup berselindung di balik daun,
    atau bertutur kepada sang ikan
    yang hauskan air,
    sedang laut itu rumahnya.
    Sebab itu ia mahu terbang ke awan
    untuk berubah angin,
    di sana dia ingin menyanyi sehari-harian,
    atau berpuisi tentang manisnya garam,
    atau mustajabnya doa sang ibu.

    -DARMA MOHAMMAD-

    ReplyDelete
  8. kakLela,
    kihkihkih..itu la pasal..macam terkena jer, tapi segan la pulak!
    cikMilah pun cukup suka baca DM - (if we're taking about the same person,Darma Mohammad).

    tumpang lalu Tuan Darma Mohammad,
    sehela nafas sajak pendek ini
    ada senyum tertinggal di sini

    ReplyDelete
  9. layannnnnnnnn!!! ke ke ke ok barulah dpt menangkap segala ikan bawal, angin semilir dll tu... kwang kwang kwang

    ReplyDelete
  10. salam alinlai,
    sememangnya lorong dan liku pemikiran seorang penyair susah utk digambarkan dengan jelas.
    Berbelok-belok, berpusing-pusing tapi kalau liku itu sudah difahamkan, memang seronok.


    salam cikMilah,
    saya harap tuan darma Mohammad baca juga komen dari cikMilah.

    ReplyDelete
  11. salam tuan darma Mohammad,

    :-)
    :-)
    :-)

    ReplyDelete
  12. Puan,

    Waalaikumussalam,

    CIP-CIP SEEKOR BURUNG

    Cip-cip-cip burung di luar tingkap,
    ada pesan untukku agaknya,
    mungkin ada orang hantar rindu,
    atau puisi DUKA melalu lidah burung,
    yang tak kukenal itu.

    Sebentar tadi burung itu sudah terbang,
    ke pulau atau ke gunung,
    yang tinggal sehelai bulunya
    yang gugur,
    tersangkut di langsir jendelaku.

    Pasir Mas, 2008.

    ReplyDelete